Theme images by Igniel

Followers

Total Pageviews

Follow Me

Tengah

Lorem Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Morbi enim nunc faucibus a.

Kiri

Lorem Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Morbi enim nunc faucibus a.

Kanan

Lorem Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Morbi enim nunc faucibus a.

Kadar Gula Darah Di atas Normal, Saatnya Modifikasi Gaya Hidup !!!

Post a Comment

Kadar Gula Darah Di atas Normal, Saatnya Modifikasi Gaya Hidup !!!
             dkr blog : Kadar Gula Darah di atas Normal

Pernah memeriksakan kadar gula darah sewaktu, dan hasilnya 140-199 mg/dl. Kemudian merasa aman karena belum termasuk kriteria Diabetes Melitus ??

Eitss… jangan merasa aman dulu karena ada yang namanya prediabetes kondisi dimana kadar gula darah diatas normal tetapi belum masuk kriteria diabetes mellitus. Ini adalah kondisi dimana kita harus berjaga-jaga dan waspada karena merupakan fakor risiko DM, artinya orang dengan prediabetes akan semakin berpotensi untuk berkembang menjadi diabetes mellitus. Tetapi jangan juga terlalu khawatir karena prediabetes juga bisa kembali normal jika mendapatkan intervensi yang tepat yaitu dengan modifikasi gaya hidup.

Untuk memastikan seseorang berada dalam kondisi prediabetes, tidak bisa hanya dengan melihat kadar gula darah sewaktu, penegakan diagnosa harus dilakukan oleh tenaga medis, salah satunya dengan melihat kadar gula darah puasa.

 

Kenapa seseorang bisa terkena prediabetes, berikut adalah beberapa fator risikonya

Faktor risiko yang tidak bisa di modifikasi
  • Umur
  • Genetik/keturunan 
Faktor risiko yang bisa di modifikasi
  • Kurang aktivitas fisik 
Ini adalah faktor risiko yang paling banyak dimiliki oleh masyarakat di Indonesia. Perkembangan tekonologi memudahkan manusia dalam melakukan banyak pekerjaan. Kemana-mana menggunakan transportasi online yang bisa menjemput sampai ke gerbang rumah dan diantar sampai ke pintu masuk tempat tujuan, menggunakan lift menuju lantai yang dituju, makan tinggal order, perkerjaan rumah diselesaikan oleh mesin dan kemudahan lainnya yang berakibat pada kondisi kurang gerak.
  • Diet tidak sehat 
Konsumsi makanan dengan porsi yang tidak seimbang seperti tinggi karbo, kurang sayur dan buah, tinggi konsumsi gula, garam dan lemak, konsumsi alkohol serta sering mengkonsumsi makanan yang mengandung perasa, pewarna, pemanis, dan pengawet menjadi salah satu faktor risiko prediabetes.
  • Obesitas 
Obesitas atau kegemukan disebabkan oleh ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan yang keluar yang mengakibatkan terjadinya penumpukan lemak di dalam tubuh. Obesitas juga meningkatkan risiko terjadinya prediabetes karena bisa mengakibatkan gangguan penyerapan glukosa sehingga meningkatkan kadar gula darah.
  • Merokok 
Rokok sudah terbukti menjadi faktor risiko berbagai penyakit salah satunya bisa mengakibatkan prediabetes. Rokok akan mengganggu produksi hormon insulin yang mengakibatkan terganggungnya pengaturan glukosa di dalam tubuh.
 

Jika diagnosa prediabetes sudah ditegakkan, ini merupakan alert, perlu ada perubahan gaya hidup kearah yang lebih baik dan sehat. Jadi apa yang perlu dilakukan??

  • Pengaturan pola makan
Pengaturan pola makan meliputi jenis dan jumlah/porsi yang di konsumsi. Untuk porsi makan setiap hari harus mengikuti porsi “isi piringku” yaitu jika piring makan kita bagi kedalam 2 bagian maka setengah bagian berisikan ⅔ karbohidrat atau makanan pokok, ½ protein/lauk sedangkan setengah bagian lain berisikan buah dan sayur porsi ini untuk orang-orang dengan berat badan normal. 
 
Untuk orang dengan obesitas mengikuti isi piringku bentuk T yaitu setengah bagian berisi sayur dan buah, ¼ protein/lauk, dan ¼ makanan pokok/karbohidrat.
 
Konsumsi gula, garam, dan lemak. Batas maksimum untuk konsumsi per hari untuk gula adalah 4 sendok makan, garam 1 sendok teh, lemak atau minyak 5 sendok makan.
 
Mulai mengkonsumsi makanan rumahan tanpa pewarna, pengawet, perasa, dan pemanis buatan.
  • Latihan Fisik

Latihan fisik bisa dilakukan 3 kali seminggu dengan durasi 50 menit atau 5 kali seminggu dengan durasi 30 menit. Melakukan latihan fisik harus dilakukan secara teratur dan terukur. Beberapa latihan fisik yang direkomendasikan adalah jogging, bersepeda, jalan cepat, dan berenang.

Latihan fisik akan menyeimbangkan antara asupan energi yang masuk dengan keluar sehingga mengurangi potensi penumpukan lemak sehingga metabolisme glukosa lebih baik

  • Monitoring Kadar Gula Darah Secara Rutin

Lakukan pengecekan gula darah setiap bulannya sehingga bisa mengetahui perkembangan kadar gula dan melihat hubungannya dengan modifikasi gaya hidup yang telah dilakukan.

Pengecekan gula darah bisa dilakukan secara mandiri atau dilakukan di posbindu agar terpantau lebih baik.

 

Jangan anggap remeh Prediabetes, ayo mulai terapkan gaya hidup sehat !!!

Mencegah lebih baik dari pada mengobati, Salam Sehat

 

 

Related Posts

Post a Comment