Corona Menyebar (Ketakutan VS Kemanusiaan) - DKR Blog

dkr blog : Corona Menyebar (Ketakutan VS Kemanusiaan)

Akhir Januari yang lalu telah terjadi pernyebaran penyakit yang sangat cepat dan luas di Wuhan Cina. Diketahui wabah ini disebabkan oleh virus Corona. Virus ini mengakibatkan demam, batuk, sesak, dan jika dalam kondisi yang parah bisa mengakibatkan pneumonia, gagal ginjal dan kematian.

Penyebaran kasus yang cepat mengakibatkan dalam jangka waktu singkat virus tidak hanya mewabah di Cina tetapi sudah masuk ke berbagai negara. Penyebaran yang cepat, salah satunya diakibatkan oleh tingginya mobilisasi warga. Masa inkubasi yang dinyatakan sampai dengan 14 hari setelah paparan, mengakibatkan orang-orang yang terlihat sehat tidak terjaring di pintu masuk negara/bandara sehingga menjadi penyebar virus ditempat yang dikunjungi.

Pemberitaan yang tidak terkendali dan cenderung berlebihan mengakibatkan ketakutan pada warga ditambah melihat data dalam jangka waktu 1 bulan kasus sudah mencapai di angka puluhan ribu dengan ribuan kematian. Berdasarkan data Johns Hopkins CSSE tgl 2 Maret 2020 total kasus di dunia yang dilaporkan sebanyak  80.026 orang dengan angka kematian sebanyak 2.912 orang.

Awalnya Indonesia masih sangat santai melihat kondisi ini karena belum ada satu kasuspun yang terdeteksi. Aktivitas wargapun masih sangat normal dan berjalan seperti biasa. Tetapi tanggal 2 Maret 2020 Presiden Jokowi mengumumkan bahwa ada 2 orang kasus positif Covid-19 yang terjaring. Pemberitaan ini cukup menggegerkan Indonesia, kepanikan mulai muncul. Ketakutan menyebarnya virus ini mulai menghantui masyarakat Indonesia.

Mengingat bahwa salah satu cara menghindari paparan adalah dengan penggunaan masker, tiba-tiba masker menjadi langka di pasaran.  Kaum oportunispun menjadikan kondisi ini sebagai peluang merauk keuntungan yang setinggi-tingginya, penimbunan masker menyebabkan kondisi langka yang mengakibatkan harga masker melonjak tajam. Konsumen dengan ekonomi baguspun tidak keberatan membeli masker bahkan dengan harga 10 kali lipat atau lebih demi keamanan dan kenyamanan. Merekapun memborong makanan instan di swalayan untuk berjaga-jaga jika kondisi buruk terjadi. Jika ini berlangsung lama maka harga makanan instanpun akan bernasip sama dengan masker. 

Apa yang bisa dipelajari dari kondisi ini, bahkan dalam kondisi sulitpun ternyata masih ada beberapa orang yang menjadikan keuntungan tetap sebagai tujuan utama, sampai rasa kemanusiaanpun terkalahkan. Memang dalam jangka waktu singkat para penimbun masker ini bisa menjadi jutawan, bahkan milyader tapi dengan ini mereka malah membuka peluang penyebaran virus. Orang dengan ekonomi lemah menjadi pasrah menjalani hari tanpa pelindung diri. Maker yang harusnya dibagikan secara gratis malah tidak bisa dilakukan karena stock yang terbatas atau bahkan minim akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. 

Yang bisa kita lakukan adalah pastikan bukan kita orangnya yang melakukan hal buruk ini. Kita memang membutuhkan uang tetapi jangan jadikan uang sebagai alasan kita menutup nurani. 

Tetap menjaga diri dan keluarga dengan perilaku hidup bersih dan sehat agar terhindar dari berbagai penyakit salah satunya Covid 19. Rajin mencuci tangan dan menjaga kebersihan diri serta lingkungan merupakan upaya pencegahan yang efektif enangkal Corona. Semoga Indonesia selalu sehat dan mampu menangani keadaan dan terbebas dari ancaman virus Corona.

Budayakan Hidup Bersih dan Sehat !!!