dkr blog : Mulutmu Harimaumu ( |
"Mulutmu Harimaumu" merupakan pribahasa yang sering kita dengar, baik saat pelajaran bahasa Indonesia, dibuku novel, dikehidupan sehari-hari bahkan dari nasehat orang tua. Semua orang mungkin pernah mendengar kata-kata ini tetapi tidak semua orang bisa memaknainya, mengamalkannya atau menjadikan ini pelajaran.
Pribahasa ini sering dimaknai dalam konotasi negatif dimana dimaknai dengan pentingnya berpikir terlebih dahulu sebelum mengucapkan sesuatu. Ucapan yang terlontar dari mulut seseorang bisa saja menyakiti hati orang lain, membuat kegaduhan yang ujung-ujungnya akan bisa berbalik melukai kembali si pelontar ucapan.
Sebenarnya setiap kata memiliki makna dan jika dirangkai menjadi kalimat akan memiliki kekuatan besar, jika digunakan untuk sisi yang baik tentunya akan menghasilkan kebaikan dan jika digunakan dalam sisi yang salah maka akan muncul kekacauan dan keburukan. Setiap kata yang telah terucap tidak akan bisa ditarik kembali oleh sebab itu penting untuk berpikir terlebih dahulu, memilah apa yang akan diucapkan, memilih kata-kata yang tepat, menyesuaikan pemilihan kata dengan kondisi lawan bicara, forum tempat bicara dan banyak hal lain yang perlu diperhatikan. Jika kata-kata sudah terucapkan dan ternyata menghasilkan efek negatif maka yang bisa dilakukan hanyalah memberikan penjelasan lebih lanjut, mengklarifikasi atau meralat dan ternyata jika ada pihak yang tersinggung dan tersakiti maka kata maaf menjadi salah satu jalan terbaik untuk menyelesaikannya. Kata-kata yang diucapkan tidak bisa ditelan kembali oleh sebab itu si pelontar tentunya harus berani menerima konsekuensi dari efek yang ditimbulkan dari kata yang telah terucapkan.
Banyak kasus yang bisa kita liat dan bisa kita jadikan pelajaran, berapa banyak publik figur yang karirnya meredup setelah salah dalam berucap, berapa banyak pejabat yang kehilangan simpatisan karena ucapan yang tanpa dasar, kasar, dan menyudutkan yang sering disampaikan dalam pidato di forum formal. Tapi tetap saja apa yang terjadi tidak membuat jera sebagian orang, kesalahan yang sama tetap saja terulang baik itu disengaja atau tidak disengaja, baik itu direncanakan mapun tidak direncanakan.
Apa yang diucapkan dapat menggambarkan kepribadian seseorang, terutama kata-kata yang diucapkan langsung tanpa konsep karena ini berasal dari alam bawah sadar. Cara berbicara dan apa yang diucapkan dipengaruhi oleh banyak faktor seperti pendidikan, pengalaman, dan yang paling mempengaruhi adalah faktor lingkungan, terutama keluarga. Faktor yang terpenting sebenarnya adalah pemikiran dan niat hati yang tersimpan di alam bawah sadar seseorang yang bisa saja keluar karena terbawa arus dan suasana melalui kata-kata yang diucapkan. Yang artinya ini menggambarkan dengan jujur bagaimana sebenarnya pribadi sang pelontar ucapan.
Begitu banyak pelajaran yang kita bisa ambil soal menjaga ucapan. Mari kita mulai berhati-hati dalam berucap, berpikir sebelum berkata terutama di forum besar yang melibatkan banyak orang dengan berbagai latar belakang.
Salam akal sehat !!! 😉😉
Post a Comment
Post a Comment