Aksi Mahasiswa Turun Ke Jalan 8 Oktober 2020 |
Alangkah lucunya negeri ini….
Begitu sulitnya menyampaikan pendapat di negeri yang mengaku berdemokrasi.
Berbagai alasan di pakai untuk menghalangi.
Suara dibungkam, akses tidak diberikan.
Ketika mahasiswa turun ke jalan, di tengah pandemi.
Ketika mahasiswa memilih berdemo dibandingkan memikirkan keselamatan dan kesehatan mereka.
Berarti ada yang tidak beres dengan negeri ini.
Alangkah lucunya negeri ini….
Keinginan murni dari hati-hati yang tersakiti.
Menyampaikan orasi untuk kebaikan negeri ini, dibenturkan dengan aparat yang mengaku bertugas menjaga keamanan rakyat.
Tetapi bertindak anarkis, mempersekusi, menggebuki tanpa ampun anak anak emas generasi bangsa ini.
Alangkah lucunya negeri ini...
Aparat yang bertugas mengayomi rakyat, harusnya mendampingi masyarakat menyampaikan pendapat.
Biarkan mereka berorasi dengan damai.
Tugas anda harusnya cukup mengawasi dan menjaga keberlangsungan demo berjalan dengan lancar.
Bukan menghadang saat tuntutan belum tersampaikan.
Bukan memukul mundur saat kata-kata belum terucapkan.
Bukan menghajar saat suara belum terdengar oleh penguasa, pemangku kebijakan.
Alangkah lucu negeri ini...
Pemberitaan diplintir dari sudut pandang menyudutkan.
Melihat akibat tanpa menilai sebab
Menyoroti kerusakan fasilitas publik. Tapi perlakuan aknum aparat kepada mahasiswa tidak dikulik.
Inti persoalan dikesampingkan. Ego di utamakan.
Esensi menjadi hilang.
Kenapa tidak disebutkan apa tuntunan para mahasiswa??
Kenapa tidak dilihat apa keinginan rakyat Indonesia??
Kenapa tidak dianalisis, mengapa semua ini terjadi??
Berapa mahasiswa yang diberondong pukulan bertubi-tubi.
Berapa mahasiswa yang bercucuran darah demi mengetuk hati penguasa.
Berapa tenaga yang dicurahkan untuk menjaga ibu pertiwi agar baik-baik saja.
Beritakanlah dengan lantang dan lihat secara berimbang.
Alangkah lucu negeri ini….
Mahasiswa itu asset bangsa
Mahasiswa itu harapan Negara
Otak mereka untuk berpikir bukan samsak untuk dipukuli
Untuk oknum yang sudah lupa diri, berdalih tugas bertindak anarkis. Anda semua sudah menciderai hak untuk berpendapat. Tidak memberi ruang gerak untuk mengemukakan suara rakyat.
Yang mau menjadi tameng dan dibenturkan dengan masyarakat. Semoga segera sadar, dan berpikir ulang ada yang salah dengan yang anda lakukan.
Alangkah lucu negeri ini….
Orang yang diharapkan paham, tidak mau mendengarkan
Orang yang dituju untuk mencari belas kasihan, lari hilang dari peredaran.
Orang yang diharapkan menjadi perwakilan, sedang santai bersenang-senang.
Miris memang…
OHHH....Alangkah lucu negeri ini…
ðŸ˜ðŸ˜
ReplyDelete