Saat ini kita memasuki masa transisi, dimana pembatasan sosial mulai di longgarkan. Beberapa kegiatan mulai dibuka secara bertahap, hal ini dilakukan dalam rangka memulai kehidupan baru dengan cara beradaptasi dengan keberadaan Virus Corona.
Mulai menata kehidupan menuju normal bukan berarti segala sesuatu sudah kembali seperti semula, tetapi ini merupakan sebuah keputusan berat yang harus diambil untuk menjaga keutuhan negara. Sebuah mekanisme disusun agar semua sektor bisa berjalan dengan baik tetapi tidak melemahkan usaha kita dalam melawan Pandemi COVID-19 ini.
Masa transisi new normal ini, di Indonesia dikenal dengan istilah adaptasi kebiasaan baru, karena perubahan perilaku perlu dilakukan untuk menjaga kita dan sesama agar tetap sehat dan terhindar dari COVID-19. Kebiasaan baru ini sebenarnya bukan hal-hal yang benar-benar baru tetapi merupakan hal-hal yang wajib dilakukan sejak terjadinya Pandemi Corona. Hal-hal yang diwajibkan ini diharapkan menjadi kebiasaan sehingga dilakukan bukan dengan keterpaksaan lagi tetapi menjadi sebuah hal yang membudaya yang tanpa disadari terpola dalam kehidupan kita.
Adanya istilah new normal/masa transisi/pelonggaran PSBB, sepertinya membuat sebagian masyarakat Indonesia menjadi gagal paham dengan istilah ini. Dibukanya akses berbagai kegiatan membuat sebagian orang menjadi terlanjur kegirangan dan berpikir semua sudah kembali normal, dan baik-baik saja. Hal ini membuat kebanyakan orang mulai lalai terhadap protokol-protokol kesehatan yang harus diterapkan. Entah karena mereka benar-benar tidak paham, atau mulai lelah dengan segala keterbatasan??? entahlah...
Mulai menata kehidupan menuju normal bukan berarti segala sesuatu sudah kembali seperti semula, tetapi ini merupakan sebuah keputusan berat yang harus diambil untuk menjaga keutuhan negara. Sebuah mekanisme disusun agar semua sektor bisa berjalan dengan baik tetapi tidak melemahkan usaha kita dalam melawan Pandemi COVID-19 ini.
Masa transisi new normal ini, di Indonesia dikenal dengan istilah adaptasi kebiasaan baru, karena perubahan perilaku perlu dilakukan untuk menjaga kita dan sesama agar tetap sehat dan terhindar dari COVID-19. Kebiasaan baru ini sebenarnya bukan hal-hal yang benar-benar baru tetapi merupakan hal-hal yang wajib dilakukan sejak terjadinya Pandemi Corona. Hal-hal yang diwajibkan ini diharapkan menjadi kebiasaan sehingga dilakukan bukan dengan keterpaksaan lagi tetapi menjadi sebuah hal yang membudaya yang tanpa disadari terpola dalam kehidupan kita.
Adanya istilah new normal/masa transisi/pelonggaran PSBB, sepertinya membuat sebagian masyarakat Indonesia menjadi gagal paham dengan istilah ini. Dibukanya akses berbagai kegiatan membuat sebagian orang menjadi terlanjur kegirangan dan berpikir semua sudah kembali normal, dan baik-baik saja. Hal ini membuat kebanyakan orang mulai lalai terhadap protokol-protokol kesehatan yang harus diterapkan. Entah karena mereka benar-benar tidak paham, atau mulai lelah dengan segala keterbatasan??? entahlah...
dkr blog : New Normal Bukan Normal |
Yang perlu diperhatikan, upaya kita selama ini hidup dalam segala keterbatasan jangan sampai sia-sia hanya dengan rasa ingin bebas saat ada peluang masa transisi.
Kondisi yang sebenarnya :
Mesti menjadi perhatian bersama, bahwa upaya promosi kesehatan tetap menjadi point penting yang perlu selalu dilakukan, dan mampu menyasar berbagai kalangan. Hal ini dilakukan agar semua orang terinformasi dengan baik, sehingga potensi lalai akibat ketidaktahuan bisa diminimalisirkan, sehingga tidak terjadi lonjakan kasus kembali.
Kondisi yang sebenarnya :
- Dunia masih menghadapi pandemi,
- Sampai saat ini obat dan vaksin yang teruji klinis belum ada, masih dalam tahapan penelitian dan pengujian, hal ini tentunya membutuhkan waktu.
- Banyak kabar simpang siur dimana virus diperkirakan mengalami mutasi menjadi airborne diseases yang belum dipastikan kebenarannya, tetapi hal ini mungkin saja terjadi mengingat sifat virus yang tidak stabil
- Kasus yang tetap tinggi setiap harinya harusnya menyadarkan kita, kalau kita belum benar-benar bebas.
- Hal terpenting lainnya yang perlu diketahui, dilonggarkannya PSBB dipilih bukan karena kasus sudah terkendali, tetapi karena keterpaksaan yang harus diambil agar sektor lain juga tidak ikut tumbang.
Mesti menjadi perhatian bersama, bahwa upaya promosi kesehatan tetap menjadi point penting yang perlu selalu dilakukan, dan mampu menyasar berbagai kalangan. Hal ini dilakukan agar semua orang terinformasi dengan baik, sehingga potensi lalai akibat ketidaktahuan bisa diminimalisirkan, sehingga tidak terjadi lonjakan kasus kembali.
Post a Comment
Post a Comment