Theme images by Igniel

Followers

Total Pageviews

Follow Me

Tengah

Lorem Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Morbi enim nunc faucibus a.

Kiri

Lorem Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Morbi enim nunc faucibus a.

Kanan

Lorem Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Morbi enim nunc faucibus a.

Talking Point Hari Osteoporosis Sedunia (20 Oktober 2022)

Post a Comment

Talking Point Hari Osteoporosis Sedunia
Talking Point Hari Osteoporosis Sedunia 

  • Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan setiap individu untuk hidup sehat guna meningkat derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Tujuan tersebut diwujudkan melalui pembangunan kesehatan yang berkesinambungan, baik oleh pemerintahan pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota, lintas sektor serta keterlibatan masyarakat dan swasta.
  • Untuk mengukur tingkat keberhasilan pembangunan kesehatan disuatu daerah dapat dilihat dari beberapa indikator yang mencerminkan derajat kesehatan, seperti usia harapan hidup, angka kesakitan, dan angka kematian. Dengan melihat indikator tesebut dapat diperkirakan secara tidak langsung derajat kesehatan masyarakat atau masalah kesehatan yang dihadapi. 
  • Indonesia saat ini menghadapi transisi epidemiologi yang mengakibatkan Indonesia mengalami beban ganda penyakit. Terjadi pergeseran pola penyakit, dimana Penyakit Tidak Menular (PTM) meningkat secara signifikan dan menjadi penyebab utama kematian di Indonesia, sementara Penyakit Menular (PM) belum sepenuhnya teratasi. Salah satu penyakit tidak menular yang perlu mendapatkan perhatian yaitu osteoporosis 
  • Osteoporosis adalah kondisi ketika kepadatan tulang berkurang sehingga tulang menjadi keropos dan mudah patah. Osteoporosis jarang menimbulkan gejala dan biasanya baru diketahui ketika penderitanya jatuh atau mengalami cedera yang menyebabkan patah tulang. Osteoporosis bisa dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak dan orang dewasa. Namun, osteoporosis lebih sering terjadi pada wanita yang telah memasuki masa menopause.
  • Osteoporosis disebabkan oleh menurunnya kemampuan tubuh dalam meregenerasi tulang sehingga kepadatan tulang berkurang. Penurunan kemampuan regenerasi ini biasanya akan dimulai saat seseorang memasuki usia 35 tahun. Selain faktor usia, ada beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis, seperti kekurangan vitamin D, gangguan hormon, jarang berolahraga, konsumsi obat-obatan tertentu, serta kebiasaan merokok.
  • Osteoporosis sering kali tidak menimbulkan gejala apa pun. Kondisi ini biasanya baru diketahui saat seseorang mengalami cedera yang menyebabkan patah tulang.  Seiring berkurangnya kepadatan tulang, penderita bisa mengalami gejala diantaranya, Mudah mengalami patah tulang walau hanya karena benturan yang ringan, Nyeri punggung yang biasanya disebabkan oleh patah tulang belakang, Postur badan membungkuk, Tinggi badan berkurang.
  • Osteoporosis dapat dicegah sejak dini dengan menjalani perilaku hidup yang sehat, seperti memenuhi kebutuhan nutrisi yang kaya kalsium, kaya serat, rendah lemak, mengkonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang, tidak mengkonsumsi alkohol, tidak mengkonsumsi kopi berlebihan, dan olahraga secara teratur.
  • Osteoporosis merupakan masalah kesehatan yang perlu perhatian serius. Data prevalensi penyakit osteoporosis di dunia menunjukan 1 dari 3 wanita usia di atas 50 tahun mengalami patah tulang akibat osteoporosis dan 1 dari 5 pria dengan usia di atas 50 tahun mengalami patah tulang akibat osteoporosis (International Osteoporosis Foundation)
  • Melalui kampanye hidup C.E.R.D.I.K dengan menerapkan pola hidup sehat terutama pengaturan pola makan dengan gizi seimbang termasuk memperhatikan kecukupan asupan kalsium serta meningkatkan aktifitas fisik, tidak merokok serta pola hidup sehatlainnya diharapkan akan menekan angka kejadian osteoporosis termasuk komplikasinya. Sehingga semakin bertambahnya usia masyarakat Indonesia tetap bisa produktif dan aktif.




Related Posts

Post a Comment