Theme images by Igniel

Followers

Total Pageviews

Follow Me

Tengah

Lorem Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Morbi enim nunc faucibus a.

Kiri

Lorem Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Morbi enim nunc faucibus a.

Kanan

Lorem Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Morbi enim nunc faucibus a.

Wisata Sejarah : Benteng Fort Rotterdam, Makasar, Sulawesi Selatan

Post a Comment
Wisata Sejarah Benteng Fort Rotterdam
Wisata Sejarah Benteng Fort Rotterdam


Bangsa yang besar adalah Bangsa yang tidak pernah melupakan sejarahnya. Sejarah dicatat, dikisahkan dan dipelajari sebagai landasan berkembangnya sebuah negeri.

Hallo teman-teman kali ini kita akan jalan-jalan menuju Sulawesi Selatan, tepatnya Kota Makasar. Biasanya kita plesiran menikmati keindahan alam Indonesia, sekali-kali otak dan hati perlu diisi dengan mengambil himah dari kisah perjalanan waktu yang terjadi di ibu pertiwi ini. 

Indonesia merdeka dengan perjuangan rakyatnya. Jasa para pahlawan dan para terdahulu tidak boleh dilupakan begitu saja. Bermodal semangat, kecerdasan dan tekad keterbatasan yang dimiliki mampu melumpuhkan penjajah dengan segala kecanggihannya saat itu. Salah satu bukti sejarah yang ada di makasar adalah Benteng Fort Rotterdam.

Benteng Fort Rotterdam pada awalnya bernama Benteng Ujung Pandang didirikan oleh raja Gowa ke 10 pada tahun 1545. Bentuk dari layout benteng ini menyerupai penyu jika dilihat dari atas, hal ini menandakan bahwa kerajaan Gowa berjaya baik di daratan maupun di lautan. Sayangnya pada tahun 1667 benteng ini terpaksa harus diserahkan kepada Belanda karena Sultan Hasasuddin kalah dalam perang Gowa melawan serdadu VOC dibawah pimpinan Speelman dan pasukan pemberontak dibawah pimpinan Arung Palaka. Saat itu beliau dipaksa menandatangani perjanjian Bongaya.

Isi dari Perjanjian Bongaya diantaranya adalah :

  1. Makassar harus mengakui monopoli VOC.

  2. Wilayah Makassar hanya terbatas pada Goa.

  3. Makassar harus membayar ganti rugi perang.

  4. Hasanuddin harus mengakui Aru Palaka sebagai raja Bone.

  5. Gowa tertutup bagi orang asing kecuali VOC.

  6. Benteng yang ada akan dihancurkan kecuali Benteng Rotterdam.

     
Fort Rotterdam
Fort Rottredam

 
Ketika Benteng Ujung Pandang diserahkan kepada Belanda, dilakukan kembali perbaikan dan pembangunan atas prakarsa Cornelis Speelman oleh sebab itu Benteng ini selanjutnya berubah nama menjadi Fort Rotterdam yang diambil dari nama daerah kelahiran Speelman di Belanda.
 
Benteng ini dijadikan objek wisata pada tahun 1970 dibeberapa sisi dilakukan pemugaran tetapi masih mempertahankan banyak bangunan asli yang menjadi peninggalan sejak abad ke 17.
Benteng Fort Rotterdam merupakan salah satu wisata sejarah yang strategis karena terletak di pusat Kota Makasar, Jalan Ujung Pandang, Bulo Gading, Ujung Pandang. Tiket masuk tergolong murah hanya 5.000 saja, pengunjung sudah bisa berwisata sejarah. 
 
Memasuki benteng maka kita akan melihat ada banyak bangunan, ada sekitar 13 bangunan dimana 11 diantaranya merupakan bangunan asli dari abad ke 17 sedangkan 2 diantaranya di dirikan pada masa kependudukan Jepang. Pada sisi utara kita akan melihat bangunan bangunan tua yang berdiri sejak tahun 1686, dahulunya bangunan ini difungsikan sebagai kediaman para petinggi VOC dan beberapa penyimpanan senjata. Di sisi selatan dahulunya merupakan tempat penyimpanan sekarang dijadikan sebagai museum. Di sisi timur menjadi perpustakaan kecil yang menyimpan koleksi buku buku Belanda kuno, Log kapal kapten VOC dan manuskrip lontar kuno. Di sudut tenggara benteng, di lantai dasar bangunan awalnya digunakan sebagai penjara, bahkan Pangeran Diponegoro sempat di tawan di penjara benteng ini. 

So..... tunggu apa lagi mari berwisata sambil menyelami sejarah. Healingnya dapat ilmunya dapat, bahkan kita bisa memaknai kisahnya sebagai pegangan di masa depan.

Selamat Berwisata.....(dkr)

 
 

Related Posts

Post a Comment